NUKILAN.id | Jakarta – Sebanyak 35 pemuda dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti program Young Progressive Academy (YPA) Batch 3 yang diselenggarakan oleh Kedeputian Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK. Acara ini berlangsung selama empat hari di Millennium Hotel Sirih Jakarta, dengan kolaborasi bersama organisasi internasional Frederich Ebert Stiftung (FES).
YPA merupakan ruang belajar interaktif yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran sosial, ekonomi, dan politik bagi pemuda Indonesia. Program ini bertujuan menciptakan generasi muda yang merdeka, adil, dan inklusif, serta menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan revolusi mental. Batch ketiga ini melibatkan peserta dari berbagai latar belakang yang siap berkontribusi dalam membangun masa depan Indonesia.
YPA Batch 3 ini menampilkan peserta yang dipilih melalui seleksi ketat. Mereka berasal dari berbagai latar belakang dan daerah, mencerminkan keberagaman Indonesia. Program ini bertujuan untuk mencetak generasi muda yang mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Amatan Nukilan.id, dalam acara pembukaan, Zeblon Magai, pemuda asal Papua Tengah, diberi kesempatan berbicara mewakili peserta lainnya. Dengan penuh haru, Zeblon mengaku tak mampu berkata-kata.
“Saya sangat terharu dan merasa bangga bisa lolos di program bergengsi ini. Ini adalah kesempatan besar bagi saya untuk belajar dan berkontribusi bagi bangsa,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Selama empat hari, para peserta akan terlibat dalam berbagai kegiatan interaktif, seperti diskusi kelompok, workshop, dan seminar yang akan membekali mereka dengan pengetahuan tentang isu-isu sosial, politik, dan ekonomi yang relevan bagi pemuda. Diharapkan, para alumni YPA akan menjadi agen perubahan di komunitas mereka masing-masing.
Berikut daftar 35 peserta Young Progressive Academy Batch 3:
- Abdi Ardiansyah — Sulawesi Selatan
- Adit Maulana — Sulawesi Tengah
- Agun Sesar — Sulawesi Selatan
- Akil Rahmattillah — Aceh (NAD)
- Amanda Dhea Sekharwardhani — DKI Jakarta
- Arif Prasetyo — DI Yogyakarta
- Arshy Fadhillah Nadya Putri — Jawa Barat
- Delia Sasya Oktafiani — Kalimantan Selatan
- Faisal Makruf — DI Yogyakarta
- Felia Primaresti — DKI Jakarta
- Fildzah Izzati Ishmah — Banten
- Gusti Ayu Made Kayka — Jawa Timur
- Hilarius Bryan Pahalatua Simbolon — DKI Jakarta
- Karlo Takasima Bukit — Aceh (NAD)
- Kinanthi Rosita — Jawa Barat
- Lovindri Theresia Naibaho — Sumatera Utara
- Luh Putu Anggreny — Bali
- Lulu Rizqiana — Kalimantan Utara
- Maha Daya Cinta — Jawa Barat
- Mariadriana Corysave Manehat — Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Maya Sarmila — Sulawesi Barat
- Mazmuria Irene Imanuella — Banten
- Nadiyah Nilfannisa — Sumatera Utara
- Nicholas Martua Siagian — DKI Jakarta
- Nicole De Bell — Jawa Timur
- N’matun Naharin — DKI Jakarta
- Ritasari Boling — Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Sri Muliyati — DI Yogyakarta
- Syamsul Arif — Jawa Barat
- Wa Ode Zahra Amalia — Sulawesi Tenggara
- Willy Pradana — Riau
- Yoksan Beyete — Papua Barat Daya
- Zahran Aslam Rizqullah — Bengkulu
- Zeblon Magai — Papua Tengah
- Zidan Faizi — DKI Jakarta
Kehadiran para peserta dari berbagai provinsi ini diharapkan dapat memperkuat jejaring pemuda progresif yang siap berkarya untuk kemajuan bangsa. Program ini juga menjadi platform yang mempertemukan para pemuda berbakat dengan tokoh-tokoh berpengaruh di bidang kebijakan publik dan sosial.
Program ini akan berlangsung selama dua minggu, diakhiri dengan presentasi proyek inovasi yang telah mereka kerjakan selama mengikuti pelatihan. (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah