NUKILAN.id | Jakarta – Sekitar 300 dosen dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua, menggelar aksi protes di kawasan Patung Kuda Monas, Jakarta, Senin (3/2). Mereka tergabung dalam Aliansi Dosen Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) dan menuntut kejelasan pencairan Tunjangan Kinerja (TUKIN) bagi dosen Aparatur Sipil Negara (ASN).
Ketua Koordinator Nasional (Kornas) ADAKSI, Anggun Gunawan, menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk protes terhadap ketidakpastian pemberian TUKIN yang hingga kini belum mendapatkan kepastian dari pemerintah.
“300-an perwakilan dosen dari Aceh sampai Papua,” ujar Anggun Gunawan dikutip dari JawaPos.com, Senin (3/2/2025).
Dalam aksi yang berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB ini, para dosen menyampaikan dua tuntutan utama kepada pemerintah.
“Pertama, pastikan anggaran dan pencairan Tukin tahun 2025 untuk semua dosen ASN Kemdiktisaintek tanpa pembedaan dosen PTN Satker, BLU dan BH serta dosen-dosen DPK atau dosen PNS yang diperbantukan di Perguruan Tinggi Swasta,” tegasnya.
Selain itu, mereka juga menuntut agar pemerintah segera membayarkan tunjangan kinerja yang belum diterima sejak tahun 2020.
“Kedua, mendesak pemerintah membayarkan tukin dosen ASN kemdiktisaintek sejak tahun 2020,” lanjut Anggun.
Aksi yang dilakukan para dosen ini tidak hanya diisi dengan orasi, tetapi juga menampilkan aksi simbolis dan teatrikal. Sebagai puncak aksi, mereka menyerahkan Surat Resmi Aspirasi/Tuntutan kepada pihak terkait sebagai bentuk keseriusan dalam memperjuangkan hak mereka.
Mengusung slogan TUKIN for All, para dosen ingin menegaskan komitmen mereka untuk mendapatkan hak yang sama tanpa diskriminasi. Anggun menekankan bahwa perjuangan ini bukan hanya sekadar tuntutan finansial, tetapi juga menyangkut martabat dunia akademik di Indonesia.
Editor: Akil