11 April 1814: Napoleon Bonaparte Turun Tahta

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh — Tanggal 11 April 1814, menjadi salah satu titik balik paling dramatis dalam sejarah Eropa. Napoleon Bonaparte, sang Kaisar Prancis yang mengubah wajah benua dengan ambisi dan kejeniusannya di medan perang, secara resmi turun tahta setelah serangkaian kekalahan yang menghancurkan Prancis.

Dihimpun Nukilan.id dari berbagai sumber, langit kekuasaan Napoleon mulai mendung saat pasukan koalisi—gabungan kekuatan Austria, Rusia, Prusia, Inggris, dan lainnya—menembus jantung Prancis dan merebut Paris pada 31 Maret 1814.

Kekalahan demi kekalahan memaksa para marsekalnya, termasuk Ney, Macdonald, dan Marmont, untuk bersikap realistis. Mereka mendesak Napoleon agar melepaskan kekuasaan demi mencegah kehancuran yang lebih besar bagi negeri yang telah lama ia pimpin dengan tangan besi.

Di Istana Fontainebleau, Napoleon sempat mencoba mempertahankan dinasti Bonaparte dengan menawarkan tahta kepada putranya, Napoleon II. Namun, para pemimpin koalisi menolak usulan itu. Mereka menginginkan satu hal: abdikasi tanpa syarat.

Akhirnya, pada 11 April 1814, Traktat Fontainebleau ditandatangani. Napoleon menyerahkan mahkota kekaisaran dan setuju untuk diasingkan ke Pulau Elba, sebuah pulau kecil di Laut Mediterania yang kini menjadi panggung baru bagi sang mantan kaisar.

Meskipun kehilangan kekuasaan atas Prancis, Napoleon dan istrinya, Marie Louise, diizinkan mempertahankan gelar kaisar dan permaisuri seumur hidup. Ia juga diperbolehkan membawa 400 prajurit sebagai pengawal pribadi ke Elba. Sebagai bagian dari perjanjian, Marie Louise diberikan Kadipaten Parma, Piacenza, dan Guastalla.

Abdikasi ini menandai berakhirnya dominasi Napoleon di Eropa dan membuka jalan bagi Restorasi Bourbon, dengan Louis XVIII naik takhta menggantikan sang legenda militer.

Namun, sejarah belum selesai menulis kisah Napoleon. Di Elba, api ambisinya belum padam. Setahun kemudian, ia kembali ke Prancis dan memimpin selama periode yang dikenal sebagai “Seratus Hari”, sebelum kekalahannya yang menentukan dalam Pertempuran Waterloo.

Penandatanganan Traktat Fontainebleau bukan sekadar akhir kekuasaan seorang kaisar. Ia adalah simbol dari jatuhnya seorang tokoh besar yang pernah mengguncang tatanan dunia lama—dan yang meskipun dikalahkan, tetap hidup sebagai legenda sepanjang zaman. (XRQ)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News