Saturday, April 27, 2024

Ternyata Self Esteem bagi Remaja Sangat Penting

Ilustrasi Self Esteem Google (Dok: Foto Very Well Rachel Goldman, PhD, FTOS

Nukilan.id | Banda Aceh – Self esteem adalah sebuah pikiran, perasaan, dan pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri. Kesehatan self esteem ini ditentukan oleh seberapa kamu bisa percaya dengan diri sendiri, mencintai diri sendiri, mengapresiasi diri sendiri, dan menghargai diri sendiri.

Menanggapi hal tersebut, CEO Save Education Aceh (SEA) sekaligus guru SMPN 1 Banda Aceh, Aishah menyebut, self esteem sangat penting, jadi setiap orang harus memiliki self esteem yang sehat. Kesehatan self esteem ini sangat memengaruhi prestasi, relasi seseorang dengan orang lain, dan rasa puas terhadap diri sendiri. Jika self esteem kita tidak sehat, dapat menjadikan seseorang itu depresi, potensi diri tidak dapat berkembang, bahkan bisa terjerumus ke dalam hubungan yang tidak sehat. Namun, di sisi lain self esteem yang terlalu tinggi juga menyebabkan kita tidak bisa mengetahui kesalahan dan belajar dari kesalahan. Oleh karena itu, dapat memicu gejala narsistik dan megalomania.

Aishah juga menyampaikan, hal ini sangat serius untuk dipulihkan mengingat banyaknya kasus yang terjadi pada remaja. Maka, perhatian orangtua sangat dibutuhkan dan remaja adalah usia yang sangat labil. Seluruh harga diri atau self esteem sangat penting selama masa remaja karena masa ini merupakan periode yang krusial dalam perkembangan individu. Di masa remaja mereka sedang dalam proses mencari dan membentuk identitas mereka. Self esteem dapat membantu remaja merasa lebih percaya diri dalam mengeksplorasi minat, bakat, dan nilai-nilai pribadi mereka. Self-esteem yang sehat dapat membantu remaja menjadi lebih percaya diri dalam mengambil keputusan.

Artinya, mereka lebih mampu memahami nilai diri mereka sendiri dan membuat keputusan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pribadi. Penting bagi remaja untuk memperhatikan dan merawat self esteem mereka selama masa ini. Dukungan dari keluarga, teman, dan lingkungan yang positif dapat membantu remaja membangun self esteem yang kuat dan sehat untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan mereka.

“Mereka mungkin merasa tidak berdaya dan kehilangan motivasi untuk mencoba memperbaiki situasi ekonomi mereka,” ucapnya saat diwawancarai Nukilan.id, Senin (18/3/2024).

Ditambah lagi dengan era digital saat ini dan godaan untuk mendekati narkoba juga dirasakan oleh remaja. Di mana dengan kurangnya pendidikan namun harus menghadapi kehidupan yang sangat berubah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menjadi renungan untuk menemukan jalan yang tepat dalam usaha perbaikan dan perubahan ke arah yang baik. Perluasan akses pendidikan dan pelatihan dapat dilakukan dan penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi nonpemerintah untuk bekerja sama dalam menyediakan akses pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

“Hal tersebut dapat membantu remaja untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menopang hidup mereka di masa depan,” ujarnya.

Tidak hanya itu, tambah Aishah, kita juga perlu mendorong kewirausahaan dan inovasi, mendorong remaja untuk mengembangkan kreativitas, kewirausahaan, dan inovasi dalam menghadapi tantangan ekonomi. Dengan mempelajari keterampilan ini, remaja dapat menciptakan peluang baru dan mengatasi hambatan ekonomi yang mereka hadapi. Terutama pemahaman yang mendalam terkait dampak faktor ekonomi terhadap kesulitan dan kurangnya keterampilan pada remaja. Maka, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mendukung mereka dalam menghadapi tantangan tersebut.

“Sebagai contoh, dari pendidikan, pelatihan, serta dukungan sosial dan psikologis memadai yang dapat membantu remaja untuk meraih masa depan lebih baik dan mengatasi rasa penyesalan serta ketidakpastian ekonomi yang mereka hadapi,” ungkapnya lagi.

Selanjutnya, penting juga untuk mempromosikan kesadaran tentang pentingnya pengembangan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja sejak dini, baik melalui program-program pendidikan formal maupun nonformal. Pendidikan vokasional, pelatihan keterampilan, magang, dan program pengembangan karier dapat membantu remaja untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.

“Dan program perbaikan pendidikan harus tersentuh kedalam setiap lapisan masyarakat,” tutupnya.

Reporter : Auliana Rizky 

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img