Monday, April 29, 2024

SEMMI Aceh Nilai Sikap Oknum Pimpinan DPRA Tidak Objektif Atas Usulan Nama Pj Gubernur

Nukilan.id – Sekjen Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Propvinsi Aceh, Muhammad Hasbar Kuba menilai sikap oknum Pimpinan DPRA tidak objektif atas usulan nama calon Pj. Gubernur Aceh, pasalnya keputusan DPRA hanya tunggalkan satu nama orang saja yaitu Bustami Hamzah (Sekda Aceh).

Hal ini disampaikan Hasbar kepada media, Banda Aceh, Senin (12/6/23).

Hasbar menyebutkan, mengacu kepada surat Kemendagri Nomor: 100.2.1.3/2971/SJ, tanggal 5 Juni 2023 yang ditandatangani Mendagri Muhammad Tito Karnavian kepada pimpinan DPR Aceh.

Baca Juga: Tim Pansel Serahkan 15 Nama Calon Komisioner KIP Banda Aceh ke DPRK

Isinya, meminta kepada wakil rakyat Aceh tersebut, mengirim tiga nama untuk ditetapkan Presiden Joko Widodo sebagai Pj Gubernur Aceh Periode 2023-2024.

Permintaan usulan nama tadi, sesuai amanat Pasal 201 ayat (9) dan ayat (10) Undang-Undang Nomor: 10 Tahun 2016, tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang Nomor: 1 Tahun 2014, tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota, mengisi kekosongan jabatan gubernur pada tahun 2022.

Namun Hasbar menduga, hasil rapat Bamus DPR Aceh beberapa waktu lalu terkait usulan nama calon Pj. Gubernur tersebut, hanya satu nama yang lebih dimunculkan yaitu Bustami Hamzah, sedangkan nama yang lain tidak disebutkan.

“Kenapa hanya nama sekda Aceh saja yang dimunculkan, ada apa? apakah ada Kong kalikong antara pimpinan DPRA dengan Sekda Aceh?, ini jelas sarat kepentingan dan tidak koperatif tampa melihat SDM yang lain, ” Ungkap Hasbar.

Padahal, lanjut Hasbar, Aceh masih memiliki banyak SDM untuk ditunjuk sebagai Pj. Gubernur Aceh, sebagaimana nama-nama yang pernah diusulkan beberapa waktu lalu.

“Sebagai wakil rakyat Aceh, DPRA harus koperatif dan terbuka dalam penjaringan nama calon Pj. Gubernur Aceh untuk dimasa mendatang, karena ini menyangkut persoalan dan kepentingan seluruh rakyat Aceh, ” Ujarnya.

Hasbar menilai, keputusan pimpinan DPR Aceh ini sedang mempertontonkan kondisi Aceh sedang dalam krisis minimnya SDM kepemimpinan, Padahal kita masih memiliki cukup SDM untuk memimpin Aceh.

“Kami harap Pimpinan DPRA untuk lebih koperatif dan objektif dalam penjaringan nama calon Pj. Gubernur Aceh, tidak hanya terkekang dengan satu nama orang saja, ” Tuturnya.

Ia menambahkan, seharusnya pimpinan DPRA lebih objektif menjaring nama-nama calon Pj. Gubernur Aceh, sebab masih ada rakyat Aceh yang memiliki loyalitas dan kapasitas lebih matang serta memiliki jaringan luas dalam kancah lokal maupun Nasional, lagipula kondisi Aceh hari ini butuh sosok pemimpin yang peduli terhadap kemiskinan dan meminimalisir angka pengangguran. []

Baca Juga: Ketua Kadin Aceh Harap Praktik Perbankan Sesuai Dengan Aturan Syariah Dalam Qanun LKS

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img