Sunday, April 28, 2024

Pertamina Operasi Pasar Elpiji 3 Kg di Dua Lokasi Jelang Puasa Ramadhan

Nukilan.id – Kadis ESDM Aceh, Mahdinur bersama Kadis Perindagkop UKM Kota, M Nurdin tinjau lokasi operasi pasar Elpiji tabung isi 3 Kg di Kantor Disperindagkop UKM Kota, Senin (20/3).

Baca Juga: Dinas ESDM Siap Mendukung Kinerja PLN Untuk Mengembangkan EBT di Aceh

Pertamina Patra Niaga Perwakilan Aceh bersama penyalur elpiji dan Dinas ESDM Aceh, Selasa (21//3/2023) dan Rabu (22/3/2023) melakukan operasi pasar elpiji tabung isi 3 Kg di dua lokasi, yaitu Pasar Tani, Lampineung, depan Kantor Distanbun Aceh dan Masjid Jami, Universitas Syiah Kuala (USK) Darussalam.

“Pertamina melakukan operasi pasar elpiji tabung isi 3 Kg, karena setiap jelang puasa, stok elpiji tabung isi 3 Kg itu, di pangkalan selalu kosong,” kata Kadis ESDM Aceh, Mahdinur, yang didampingi Kabid Migasnya, Dinas Budi Darma, Senin (20/3/2023).

Operasi pasar elpiji tabung isi 3 Kg yang masih disubsidi pemerintah harga jualnya itu kita lakukan bersama Pertamina Patra Niaga, ungkap Mahdinur, karena hasil laporan dari Kepala Dinas Perindagkop UKM Kota Banda Aceh, Aceh Besar dan beberapa daerah lainnya, setiap menjelang meugang puasa dan lebaran, stok elpiji tabung tabung isi 3 Kg, sering kali habis di pangkalannya.

“Tapi anehnya, di kios-kios pengecer di pinggir jalan stoknya cukup banyak, dijual dengan harga Rp 30.000 – Rp 35.000/tabung, jauh di atas harga HET nya Rp 18.000 – Rp 20.000/tabung,” ujar Mahdinur.

Kadis ESDM Aceh itu mengatakan, menurut laporan pihak Pertamina, setiap tahunnya jumlah pangkalan gas elpiji tabung isi 3 Kg, terus bertambah di daerah.

Tapi kenapa, masyarakat miskin yang ingin membeli gas elpiji tabung isi 3 Kg itu di pangkalan di gampong maupun kecamatan sering habis dan sulit ditemukan.

Kabid Migas Dinas ESDM Aceh, Dian Budi Darma mengatakan, jumlah gas elpiji tabung isi 3 Kg yang akan dijual di Lokasi Pasar Tani Lampineung, pada hari Selasa (21/3) besok sebanyak 1.120 tabung untuk 1.120 orang pembeli.

Sedangkan di lokasi lainnya yaitu Masjid Jamik USK Darussalam, juga sama sekitar 1.120 tabung untuk 1.120 orang pembeli.

Di Masjid Jamik USK, pelaksanaannya dua hari Selasa (21/3/2023) dan Rabu (22/3/2023), sementara di Pasar Tani Lampineung, satu hari saja, yaitu Selasa (21/3/2023).

Tujuan dari operasi pasar elpiji tabung isi 3 Kg itu, menurut Kabid Migas Dinas ESDM Aceh, Dian Budi Darma, pertama untuk menekan laju inflasi bahan bakar rumah tangga, di antaranya gas elpiji tabung isi 3 Kg, yang memberikan andil cukup besar terhadap pembentukan angka inflasi daerah, makanya Pertamina Patra Niaga perlu membantu Pemerintah Daerah untuk menekan laju kenaikan harga gas elpiji subsidi itu, di daerah.

Jumlah gas elpiji yang dikeluarkan pertamina kepada pangkalan selalu penuh atau sesuai kuotanya. Misalnya sebuah pangkalan sebulan mendapat penyaluran 200 – 400 tabung.

Tapi menurut pantauan aparat keamanan setempat, yang dijual kepada masyarakat miskin sesuai HET nya Rp 18.000/tabung, paling banyak separuh dari jumlah yang disalurkan. Setengah lagi dijual ke luar dengan harga pasar bebas Rp 30.000 – Rp 35.000/tabung.

Dalam rapat koordinasi penyaluran bahan bakar rumah tangga dan BBM untuk kendaraan umum, pada pekan kemarin di Aula Dinas ESDM, kata Kabid Migas Dian Budi Darma, sejumlah aparat keamanan di daerah menemukan sejumlah pangkalan gas elpiji tabung isi 3 Kg, menjual gas elpiji tabung isi 3 Kg itu ke pasar bebas.

Sebagian mereka ada yang ditangkap dan diberikan pembinaan, tapi banyak juga yang tidak jera.

Aparat keamanan di daerah menyarankan dalam rakor tersebut, kalau penjualan gas elpiji tabung isi 3 Kg, mau ditertibkan, solusinya Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, diminta untuk membuat Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Larangan Penjualan Gas Elpiji Tabung isi 3 Kg di luar pangkalan atau kios-kios pengecer.

Untuk membuat Pergub tersebut, kata Kabid Migas Dinas ESDM Aceh, Dian Budi Darma, Dinas ESDM Aceh, harus konsultasi lebih dahulu kepada Pj Gubernur Aceh dan dinas teknis lainnya.

“Karena sampai kini, kita belum pernah dengar ada gubernur yang membuat Pergub Larangan Penjualan Gas Elpiji Isi 3 Kg itu ke pasar bebas,” ujarnya.

Fungsi pengawasan peredaran dan penetapan harga gas elpiji subsidi isi 3 Kg itu, kata Kabid Migas Dian Budi Darma, memang pada Gubernur.

Karena yang menetapkan HET gas elpiji tabung isi 3 Kg di daerah adalah gubernur.

“Untuk buat Pergub tersebut, kita akan bahas kembali dan undang penyalur dan pertamina, aparat keamanan, pada waktu yang lain,” pungkas Dian Budi Darma.[]

Baca Juga: ESDM Aceh Sebut Persoalan Tambang Ilegal di Aceh Mengkhawatirkan

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img