Monday, April 29, 2024

Manfaat Mengkonsumsi Takjil di Bulan Ramadan

NUKILAN.id | Banda Aceh – Setelah sekitar 14 jam berpuasa tanpa makan dan minum, umat muslim biasanya akan sangat menantikan saat buka puasa ketika azan Maghrib berkumandang.

Biasanya umat muslim akan berbuka puasa dengan berbagai jenis camilan yang disebut takjil. Takjil sendiri biasanya terdiri dari makanan manis dan asin dalam ukuran yang tidak besar. Apakah takjil aman bagi kesehatan?

Berbuka puasa dengan menyantap takjil yang menyegarkan, manis, dan berminyak, seperti, es campur, kolak, dan gorengan, menjadi kenikmatan tersendiri bagi orang yang telah seharian menahan haus dan lapar. Mengonsumsi takjil ketika berbuka puasa bisa memulihkan stamina yang hilang setelah seharian berpuasa.

Namun tidak semua jenis takjil baik dikonsumsi untuk menu berbuka puasa. Dilansir dari laman Universitan Sebelas Maret, Ahli Gizi Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Banun Ma’rifah Fathsidni, mengatakan jika hendak berbuka puasa lebih baik memperhatikan kandungan gizi takjil yang akan dimakan.

Alasannya, tubuh manusia saat berpuasa tidak mendapat asupan selama kurang lebih 14 jam. Sehingga, dapat meningkatkan risiko hipoglikemi karena minim asupan dan gizi yang didapat ketika sahur telah digunakan sebagai sumber energi dan proses metabolisme tubuh selama seharian.

Ia juga menjelaskan jika makanan dan minuman manis lebih mudah dan cepat diserap. sebagai sumber tenaga yang dibutuhkan untuk mengganti energi yang dipakai selama seharian. Namun, tidak selamanya makanan dan minuman manis yang dikonsumsi saat berbuka puasa baik bagi tubuh, apalagi jika dikonsumsi secara terus menerus.

Selain itu Rachel Olsen, spesialis nutrisi dari Youvit, multivitamin gummy untuk dewasa pertama di Indonesia, menganjurkan minum air putih terlebih dulu saat berbuka puasa selama bulan Ramadan.

“Kalau ingin minum jus, sebaiknya pilih yang tanpa gula,” ujar Rachel Olsen, melalui wawancara lewat surel dengan Aura. “Hal ini lebih baik dibandingkan teh dengan gula, jika Anda menginginkan sesuatu yang berasa manis saat berbuka.”

Selain itu, Rachel Olsen menambahkan pastikan dalam menu berbuka mengandung makanan berserat tinggi, seperti nasi merah, kentang, ubi, dan singkong. “Makanan ini cenderung lebih lama dicerna tubuh dan juga dapat membantu menjaga kadar gula darah agar tidak naik setelah seharian berpuasa,” ujar Rachel Olsen.

Ia juga menjelaskan makanan yang tinggi protein dan rendah lemak juga baik untuk sajian buka puasa. Seperti dada ayam, ikan, tempe, tahu, serta kacang – kacangan, seperti kacang merah, hijau, tanah, dan almond, baik untuk dihidangkan saat berbuka.

Sumber: Tempo

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img