Monday, May 13, 2024

Laba Bank Syariah Indonesia Melonjak 33,88 Persen di Kuartal IV 2023

Nukilan.id – Bank Syariah Indonesia, Tbk. (BSI) berhasil mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan yang mengesankan di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh meningkatnya tensi geopolitik dunia. Pada kuartal IV/2023, BSI mencatat laba yang tumbuh 33,88% (yoy) menjadi Rp5,70 triliun, menunjukkan keberhasilannya dalam menghadapi tantangan ekonomi yang sulit.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyampaikan kontribusi utama terhadap kinerja positif BSI adalah pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), dan dana murah yang tumbuh dua digit. Strategi respons yang tepat dan model bisnis yang fleksibel dan terdigitalisasi juga turut berperan dalam pencapaian tersebut.

“BSI berhasil mencetak kinerja yang sangat baik di tengah situasi perekonomian global yang penuh ketidakpastian. Langkah-langkah strategis, adaptif, dan inovatif dalam bisnis yang memiliki permintaan tinggi di pasaran menjadi kunci kesuksesan kami,” kata Hery.

Ditambahkannya, model bisnis yang fleksibel dan terdigitalisasi memungkinkan BSI untuk mengakses berbagai segmen masyarakat, dari individu hingga korporat. Hal ini menjadikan BSI sebagai bank syariah yang melampaui batas, menawarkan produk dan layanan perbankan yang lebih beragam dibandingkan dengan bank syariah lainnya.

Hery Gunardi juga menyoroti dukungan pemerintah terhadap regulasi perbankan syariah, membuka peluang besar bagi BSI untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek nasional.

Dari sisi intermediasi, pertumbuhan pembiayaan dan penghimpunan DPK memberikan kontribusi optimal terhadap kinerja BSI. Pada 2023, jumlah pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp240,32 Triliun, dengan pertumbuhan 15,70% (yoy). Komposisi pembiayaan didominasi oleh segmen konsumer (54,32%), wholesale (28,09%), dan retail (17,58%).

Pentingnya pembiayaan berkelanjutan juga tergambar dari komitmen BSI terhadap segmen ini, dengan total pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp57,7 triliun pada akhir 2023. Sektor UMKM menjadi penyumbang terbesar dengan Rp45,4 triliun, diikuti oleh sustainable agriculture, eco-efficient product, energi terbarukan, dan proyek eco-green.

Penghimpunan DPK BSI mencapai Rp293,77 triliun, dengan pertumbuhan 12,35% (yoy). Dana murah, terutama tabungan, mencapai Rp124,73 triliun atau 40% dari total DPK.

Selain itu, kinerja positif BSI didukung oleh kenaikan pendapatan berbasis komisi sebesar 12,08% (yoy) menjadi Rp4,20 triliun. Hingga akhir 2023, jumlah nasabah BSI mencapai 19,65 juta, membuatnya menjadi bank syariah dengan jumlah nasabah terbesar di dunia.

Beberapa rasio keuangan juga mencerminkan kinerja kuat BSI pada 2023, termasuk capaian aset sebesar Rp354 triliun, return of asset (ROA) sebesar 2,35%, dan return of equity (ROE) mencapai 16,88%. Rasio pencadangan yang kuat pada posisi 194,35% juga mendukung kinerja positif, dengan BOPO yang berhasil ditekan pada posisi 71,27%.

Pertumbuhan layanan E-Channel, seperti BSI Mobile yang mencapai 6,3 juta pengguna, juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan aksesibilitas nasabah. Lebih dari 1.100 kantor cabang, 2.564 mesin ATM, dan 86.200 agen laku pandai BSI Smart siap melayani masyarakat Indonesia.

Dalam komitmennya terhadap aktivitas hijau, BSI telah mengadopsi berbagai inisiatif, termasuk efisiensi energi, penggunaan digital services, solar panel di kantor cabang, motor listrik, charging station, dan mesin RVM yang berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan daur ulang plastik.

“BSI terus berkomitmen untuk memberikan layanan dan produk finansial syariah yang lengkap dan inovatif, sesuai dengan visi kami untuk menjadi salah satu dari 10 bank syariah terbesar di dunia dalam 5 tahun ke depan,” tutupnya. []

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img