Sunday, April 28, 2024

Hari Pertama Puasa Ramadan di Banda Aceh, Panas Bukan Halangan!

NUKILAN.id | Banda Aceh – Warga Banda Aceh menapaki hari pertama puasa Ramadan dengan semangat yang tak surut meskipun terik matahari melanda dengan intensitas tinggi. Panas yang melanda tidak menjadi halangan bagi umat Muslim di kota ini untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh kekhusyukan.

Pantauan Nukilan, cuaca di Kota Banda Aceh ada pada suhu 33 derajat Celcius. UV-nya cukup kuat dan angin yang berhembus juga terasa kering. Tak ayal, kulit cukup tersengat panas ditambah angin yang kering.

Di tengah suhu yang mencapai puncaknya, umat Muslim di Banda Aceh tetap memenuhi panggilan ibadah di sejumlah masjid di Banda Aceh, seperti Masjid Raya Baiturrahman, menunjukkan antusiasme masyarakat yang begitu tinggi dalam menyambut bulan suci Ramadan.

Meskipun suhu udara mencapai puncaknya pada siang hari, tak seorang pun terlihat menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Sebaliknya, wajah penuh semangat dan kebahagiaan terlihat di setiap sudut kota.

Salah seorang warga, Farhan, mengungkapkan, Meskipun cuaca begitu panas, semangat untuk menjalankan ibadah Ramadan tetap tinggi.

“Ramadan bulan penuh berkah, jadi ini kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,” ungkap Farhan kepada Nukilan, Selasa, (12/3/2024).

Bukan hanya di masjid-masjid, semangat Ramadan juga terlihat di sepanjang jalanan Banda Aceh. Para pengemudi ojek online (Ojol) dan kurir paket pun tampak bersemangat dalam mengejar rejeki meski teriknya matahari menyapa.

“Mungkin panasnya ini bisa jadi ujian juga bagi kita dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan. Tapi, kita harus tetap semangat dalam menjalani rutinitas sehari-hari, termasuk dalam mencari nafkah,” ujar Ampon, seorang pengemudi ojek online yang berada di sekitar Jalan Cut Mutia.

Ampon menambahkan bahwa meskipun cuaca terik, tetap ada pelanggan yang membutuhkan layanan ojek online.

“Ini adalah kesempatan bagi kami untuk mendapatkan rezeki di bulan yang penuh berkah ini,” ujarnya sembari tersenyum.

Hal senada juga diungkapkan oleh Riandi, seorang kurir paket yang tengah beristirahat di bawah pohon di pinggir jalan. Ia mengungkapkan bahwa cuaca panas di bulan Ramadan tidak menjadi penghalang bagi dirinya dalam mencari rejeki yang berkah.

“Panas memang terasa, tapi ini bukan halangan bagi kami. Ada banyak paket yang harus segera kami antar,” kata Riandi sambil mengusap keringat di wajahnya.

Dengan penuh semangat, warga Banda Aceh bersama-sama memulai perjalanan spiritual mereka selama bulan Ramadan. Meskipun teriknya matahari menjadi tantangan, namun keyakinan dan kebersamaan tetap menjadi pendorong utama dalam menjalankan ibadah di bulan suci ini.

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img