Saturday, April 27, 2024

Hamil 8 Bulan, Ria Ricis Alami Anemia dan Diabetes Gestasional

Nukilan.id – Ria Ricis membagikan kabar kurang menyenangkan soal kehamilannya. Di tengah usia kandungan 32 minggu atau 8 bulan, youtuber dan selebgram itu mengalami anemia dan diabetes gestasional.

“Ada anemia. Tapi, gulanya agak tinggi. Kondisi ini yang kita sebut sebagai sakit gula dalam kehamilan,” kata dokter kepada Ria Ricis, seperti dilihat dalam Youtube Ricis Official, Senin (20/6/2022).

Meski begitu, dr. Agriana Puspitasari yang memeriksa Ricis mengatakan hal tersebut wajar dialami oleh ibu hamil.

“Anemia sih wajar-wajar aja sebenarnya pada ibu hamil karena kan ade bayinya makin besar berarti kebutuhannya dia juga makin banyak tergantung zat besinya kita kan” ujar dr. Agriana Puspitasari.

Namun karena gula darah yang tinggi, Ricis disarankan untuk diet.

“Kita pengennya gula kamu terkontrol sehingga gula adek bayinya oke. Jadi, tujuannya adalah mengurangi asupan gula yang kamu masukin. Biasanya dokter penyakit dalam menyarankan diet dulu,” beber sang dokter.

Lantas bagaimana resiko gangguan kesehatan ini terhadap janin?

Anemia

Mengutip dari Healthline, anemia atau kekurangan sel darah merah pada ibu hamil menimbulkan sejumlah gejala seperti kelelahan, kulit tampak pucat, jantung berdebar, sesak napas, sulit berkonsentrasi, pusing, hingga pingsan.

Selain itu, faktor lain, seperti asupan kafein atau kopi berlebihan, juga disebut dapat meningkatkan risiko ibu hamil untuk mengalami anemia.

Adapun bahaya kondisi ini bagi janin dapat menyebabkan beberapa kondisi sebagai berikut:

  • Janin lambat atau tidak berkembang.
  • Kelahiran prematur.
  • Berat badan bayi saat lahir rendah.
  • Risiko kerusakan organ vital seperti otak dan jantung, pada kasus yang sangat parah.

Diabetes gestational

Sementara dikutip dari Mayo Clinic, diabetes gestasional merupakan jenis penyakit diabetes pada ibu hamil yang umumnya terjadi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan.

Diabetes jenis ini biasanya akan menghilang setelah melahirkan, tapi ibu hamil yang menderita penyakit ini berisiko lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Penyebab diabetes gestasional diduga berkaitan dengan perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan. Pasalnya, perubahan hormon tersebut bisa membuat kinerja tubuh dalam mengelola insulin berubah sehingga memicu terjadinya resistensi insulin.

Adapun gejala penyakit ini pada ibu hamil yaitu sering haus dan lebih sering buang air kecil. Kondisi ini tentu tidak boleh disepelekan, mengingat ada beberapa resiko yang bisa dialami janin. Di antaranya, sebagai berikut:

1. Lahir besar

Pada ibu dengan diabetes gestasional, bayi dalam kandungan dapat tumbuh terlalu besar akibat kelebihan glukosa dalam pembuluh darah yang masuk ke plasenta.

Ukuran bayi yang terlalu besar dapat mempersulit proses persalinan, meningkatkan risiko komplikasi persalinan, serta meningkatkan resiko melahirkan secara caesar.

2. Bayi Prematur

Tingginya kadar gula darah bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur. Persalinan sebelum hari perkiraan lahir (HPL) ini juga mungkin akan disarankan jika ibu hamil (bumil) mengandung bayi besar.

Padahal, bayi prematur berisiko mengalami sindrom gangguan pernapasan karena paru-parunya yang belum matang.

3. Hipoglikemia

Bayi yang terlahir dari ibu dengan diabetes gestasional juga berisiko untuk mengalami hipoglikemia atau kadar gula darah yang terlalu rendah setelah lahir. Hipoglikemia yang parah dapat memicu kejang pada bayi.

[Indozone]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img