Sunday, May 5, 2024

Fakta Varian Corona Baru Rusia B.1.1.317: Lebih Menular

Nukilan.id – Kasus varian baru hasil mutasi virus corona asal Inggris B117 belum mereda, kini Australia meningkatkan kewaspadaan setelah lima orang terdeteksi mengidap infeksi Covid-19 dari Rusia.
Kelima kasus varian baru SARS-CoV-2 asal Rusia varian B.1.1.317 itu ditemukan dari penumpang penerbangan Qatar Airways yang mendarat di Brisbane pada Februari lalu.

Sampai saat ini masih belum banyak penelitian atau ahli yang mengungkapkan soal varian baru asal Rusia ini. Berikut beberapa fakta yang bisa diketahui seputar varian Covid-19 baru asal Rusia:

Varian B11.317 Ada Sejak Akhir 2020
Melansir ABC News, varian Covid-19 asal Rusia ini sudah masuk ke di Inggris, Thailand, dan Swiss sejak awal Desember 2020.

Ditemukan Pertama Kali di Rusia
Dilansir dari ABC News, ahli asal ANU Medical School Peter Collignon mengatakan bahwa nama varian baru biasanya diambil dari wilayah tempat varian tersebut pertama kali ditemukan.

Baca juga: Ahli Jelaskan Beda Mutasi dan Varian Baru di Virus Corona

Namun menurut ahli asal University of Queensland, Kirsty Short varian B11.317 yang ditemukan pertama di Rusia belum tentu muncul pertama kali di wilayah tersebut.

Lebih Cepat Menyebar dan Menular
Collignon menegaskan bawa varian Covid Rusia itu tentu lebih cepat menyebar. Namun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait penularan.

Sementara Profesor kesehatan masyarakat dari Queensland University of Technology (QUT), Gerry Fitzgerald, menjelaskan bahwa varian baru umumnya memang lebih menular. Namun tidak serta merta bisa diartikan lebih berbahaya atau lebih parah dari varian lain.

Sementara itu, epidemiolog asal Universitas Griffith Dicky Budiman mengatakan belum ada kesimpulan ahli yang menyebut bahwa varian baru corona Rusia itu lebih cepat menular.

Baca juga: 7 Cara Lindungi Diri dari COVID-19 dan Varian Barunya

“Belum banyak yang diketahui, itu ditemukan di Hotel Karantina di Queensland terdeteksi bawa varian Rusia. Sementara ini baru tiga varian baru yang ditemukan WHO yang diselidiki Australia,” kata Dicky kepada CNNIndonesia.com, Jumat (5/3).

Vaksin Bisa Melawan Varian Rusia
Fitzgerald masih optimis bahwa vaksin bisa melawan varian Covid-19 baru asal Rusia itu. Menurut dia, bukti-bukti yang ada saat ini menunjukkan vaksin masih bekerja.

“Sampai kita menemukan varian yang tidak merespons vaksin, itu baru jadi masalah,” katanya.

Ia juga mengambil contoh varian baru Covid-19 asal Inggris dan Afrika yang masih bisa dilawan oleh vaksin.

Baca juga: Kasus Penularan Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Sudah Muncul di Indonesia

Ahli Virologi asal Universitas Queensland Kristen Spann mengatakan ampuhnya vaksin tergantung mutasi tersebut bisa mengubah protein lonjakan virus corona.

Pasien di Australia Masih Dikarantina
Penumpang yang tiba di Australia tiga bulan lalu masih harus menjalani karantina selama lima hari tambahan. Mereka juga harus menjalani tes tambahan khusus, termasuk swab hidung dan tenggorokan, tes darah, dan akan kembali dilakukan setiap dua hari.

Melansir 9news, juru bicara Queensland Health mengaku menemukan potensi keterkaitan antara kasus Covid-19 yang terdeteksi dengan varian B1.1.317 Rusia dalam penerbangan Qatar Airways dari Doha ke Brisbane.

Kepala Petugas Kesehatan Australia, Jeannette Young, mengatakan otoritas kesehatan berhasil melacak delapan orang yang melakukan kontak dengan lima pasien itu di Hotel Mercure Brisbane.

Sumber: ccnindonesia.com

Baca juga: WHO Khawatir Vaksin Tidak Mempan Untuk Varian Baru Corona

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here