Thursday, September 19, 2024
1

YouTube Siap Rilis Teknologi Anti Deepfake untuk Lindungi Kreator

NUKILAN.id | Jakarta – Di tengah maraknya penyalahgunaan kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk membuat deepfake wajah dan suara, YouTube berencana meluncurkan alat canggih untuk melindungi para kreator dari pemalsuan identitas digital. Teknologi ini dirancang khusus untuk mendeteksi dan mengelola konten deepfake yang menggunakan wajah atau suara seseorang tanpa izin.

Langkah ini diambil sebagai respons atas kekhawatiran kreator dan selebritas terkait penggunaan teknologi AI yang dapat menyalahgunakan identitas mereka, baik melalui wajah maupun suara, terutama di platform YouTube. Teknologi baru ini akan menjadi bagian dari sistem Content ID, sistem otomatis yang selama ini digunakan untuk melindungi hak cipta di platform tersebut.

Menurut laporan dari Engadget pada Senin (9/9/2024), YouTube akan memulai program uji coba untuk alat pendeteksi suara AI pada awal tahun 2025. Alat ini dirancang untuk mendeteksi suara yang dihasilkan secara sintetis oleh AI, terutama yang digunakan dalam konten bernyanyi.

Selain itu, YouTube juga sedang mengembangkan teknologi deteksi wajah yang akan membantu aktor, musisi, atlet, dan figur publik lainnya untuk melacak dan mengelola konten deepfake yang menampilkan versi palsu dari wajah mereka. Meskipun tanggal peluncurannya belum diumumkan, YouTube menjamin teknologi ini akan memberikan kontrol lebih bagi kreator terhadap konten yang menggunakan identitas mereka tanpa izin.

Amjad Hanif, Wakil Presiden Produk Kreator di YouTube, dalam sebuah blog resmi mengatakan bahwa YouTube berkomitmen mendukung kreativitas manusia dengan teknologi AI, bukan menggantikannya. Perusahaan juga berjanji untuk terus bekerja sama dengan kreator dan mitra dalam mengembangkan alat yang membantu melindungi karya dan identitas mereka di tengah perkembangan teknologi AI yang semakin maju.

“Di era AI ini, YouTube ingin memberikan perlindungan lebih kepada para kreator, memastikan mereka tetap memiliki kendali atas penggunaan wajah dan suara mereka,” ungkap Hanif.

Langkah ini dinilai penting mengingat semakin meningkatnya penggunaan deepfake yang berpotensi merugikan kreator konten. Deepfake sendiri adalah teknologi yang memungkinkan pembuatan video atau audio palsu yang sangat mirip dengan aslinya, sehingga bisa disalahgunakan untuk menyebarkan informasi yang menyesatkan.

Selain menghadirkan teknologi anti deepfake, YouTube juga baru-baru ini memperkenalkan fitur baru yang memudahkan kreator membagikan channel mereka dengan lebih praktis. Kreator kini bisa membagikan channel mereka hanya dengan menggunakan QR code, yang bisa dihasilkan langsung melalui aplikasi YouTube tanpa perlu aplikasi pihak ketiga.

Dengan fitur ini, kreator dapat lebih mudah memperluas jangkauan dan menarik lebih banyak subscriber hanya dengan satu kali scan QR code. “Ini adalah solusi sederhana tapi efektif bagi kreator untuk menjangkau lebih banyak audiens,” tulis Phone Arena pada Jumat (30/08/2024).

Selain itu, YouTube juga meningkatkan fitur berbagi momen spesifik dalam video. Meskipun belum sempurna, fitur ini memungkinkan pengguna untuk berbagi video dari titik waktu tertentu, memudahkan penonton untuk langsung mengakses bagian video yang relevan.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img