Saturday, April 27, 2024

4 Fakta Gedung DPR/MPR RI yang Jarang Diketahui

NUKILAN.id | Banda Aceh – Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) memiliki hubungan yang erat dan tidak bisa dipisahkan dari pemerintahan Indonesia. Selain sebagai kantor wakil rakyat, beberapa momen-momen penting kenegaraan juga digelar di sini. Salah satunya adalah pelantikan presiden dan wakil presiden.

Tempat ini juga pernah menjadi saksi sejarah saat ribuan mahasiswa melakukan demonstrasi untuk melengserkan Presiden Soeharto lebih dari 2 dekade silam, tepatnya 18 Mei 1998. Gedung ini pun menjadi saksi bisu lahirnya reformasi dan tumbangnya orde baru di Indonesia.

Gedung DPR/MPR ini berlokasi di wilayah Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Berikut adalah 4 fakta gedung DPR/MPR RI yang telah dikumpulkan Nukilan dari berbagai sumber.

1. Pembangunan Gedung DPR/MPR RI

Gedung DPR/MPR RI ini mulai dibangun pada saat kepemimpinan Presiden Sukarno, tepatnya pada 8 Maret 1965. Bung Karno pula yang menjadi pencetus dari pembangunan gedung ini. Pemancangan tiang pertama dilakukan pada pada 19 April 1965.

Pembangunan gedung ini sempat terhenti karena meletus peristiwa Gerakan 30 September 1965. Gedung wakil rakyat ini akhirnya rampung dikerjakan pada 1 Februari 1983.

2. Dirancang oleh Soejoedi Wirjoatmodjo

Soejoedi Wirjoatmodjo terpilih menjadi perancang dari pembangunan Gedung DPR/MPR RI. Rancangan arsitek jebolan Technische Universitat Berlin Barat ini disahkan pada 22 Februari 1965.

Ia merancang sebuah maket yang memamerkan seluruh bangunan kompleks dan rancangannya saat dipandang dari Jembatan Semanggi.

3. Memiliki 5 Gedung

Gedung DPR/MPR RI memiliki luas sekitar 80.000 meter persegi. Kompleks parlemen ini memiliki 5 gedung yaitu Gedung Nusantara I, Gedung Nusantara II, Gedung Nusantara III, Gedung Nusantara IV, dan Gedung Nusantara V.

4. Tempat Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden

Selain digunakan sebagai kantor wakil rakyat, gedung DPR/MPR RI ini juga digunakan sebagai tempat untuk melantik presiden dan wakil presiden. Gedung DPR juga menerima para pengunjung untuk melakukan studi wisata. Namun Pengunjung harus melakukan sejumlah prosedur untuk bisa masuk ke gedung ini.

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img