Thursday, May 2, 2024

Majelis Pengajian di Aceh Termasuk Objek Wisata Halal

Nukilan.id – Pariwisata di Aceh semakin menggeliat dan menarik perhatian wisatawan, baik muslim maupun non-muslim, untuk mengunjungi Negeri Syariat Islam ini. Objek wisata di Aceh pun terus diperbarui, termasuk dengan menerapkan konsep wisata halal.

Menurut Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk. H. Hasbi Albayuni, banyak wisatawan dari mancanegara kini tertarik dengan wisata religi di Aceh. Mereka ingin melihat bagaimana majelis-majelis pengajian yang ada di Negeri Serambi Mekkah ini berkembang.

“Ini objek wisata kita bukan hanya destinasi wisata tapi bisa saja objek wisata itu berupa majelis-majelis pendidikan, majelis pengajian yang ada sekarang ini tersebar di Banda Aceh dan Aceh Besar,” ungkapnya saat menjadi narasumber dalam Podcast Lentera Umat MPU Aceh.

Abi Bayu mencontohkan adanya wisatawan dari Yaman yang datang untuk melihat bagaimana pengajian dan majelis-majelis di Aceh diselenggarakan. Mereka ingin mengambil pelajaran dan mengetahui keunikan dalam penyampaian ajaran Islam oleh ulama-ulama Aceh kepada masyarakat.

Abi Bayu berharap agar terjadi peningkatan dalam SDM, terutama pada pramuwisata yang kompeten, terutama dalam berkomunikasi dengan wisatawan, khususnya yang berasal dari benua Arab.

Dalam Podcast yang membahas “LPPOM MPU Aceh dan Ikhtiar Mempercepat Wisata Halal di Aceh”, Abi Bayu menyebut bahwa MPU Aceh pada tahun 2022 telah mengeluarkan Fatwa Nomor 2 tentang Wisata Halal dalam Perspektif Syari’at Islam. Fatwa tersebut menekankan aturan, terutama bagi wisatawan non-muslim, untuk tetap menjaga kearifan lokal Aceh.

Pada episode tersebut, narasumber lain, Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal, S.STP, M.Si, yang diwakili oleh Kabid. Pengembangan Usaha Pariwisata dan Kelembagaan, Ismail, S.Pd., juga turut hadir. Ismail menyampaikan upaya pihaknya dalam mendorong pelaku usaha pariwisata di Aceh untuk mendapatkan sertifikasi halal dari LPPOM MPU Aceh.

“Kami telah mengajak seluruh pelaku UMKM dan pelaku pariwisata di Aceh untuk mendapatkan sertifikasi halal, karena itu merupakan titik penting dalam wisata halal. Kami juga telah melakukan pembangunan tempat ibadah di beberapa lokasi wisata,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MPU Aceh, Thabrani, SH.,MH, yang juga menjadi narasumber dalam podcast, berharap agar semua restoran dan warung kopi di Aceh segera mendapatkan sertifikasi halal.

“LPPOM fokus pada kuliner, restoran, bahkan warung kopi yang telah menjamur di Aceh agar segera mendapatkan sertifikasi halal,” tandasnya.

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img