Monday, April 29, 2024

Tradisi Membuat Lemang di Aceh Selatan: Persiapan Menyambut Ramadan

NUKILAN.id | Tapaktuan – Menjelang bulan suci Ramadan, tradisi membuat lemang menjadi momen yang dinantikan di berbagai wilayah di Indonesia, tak terkecuali di Aceh Selatan. Lemang, sejenis makanan tradisional yang terbuat dari beras ketan yang dimasak dalam bambu, menjadi sajian khas yang menggugah selera bagi masyarakat Aceh Selatan menjelang Ramadan.

Tradisi membuat lemang ini bukan hanya sekadar kegiatan memasak, tetapi juga menjadi bagian dari budaya dan kebersamaan yang diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi. Menyimak persiapan menjelang Ramadan di Aceh Selatan, Nukilan bertemu dengan dua narasumber yang turut membagikan pengalaman dan pandangannya terkait tradisi ini.

Siti Rahma, seorang ibu rumah tangga yang telah lama menghidupkan tradisi membuat lemang sebelum Ramadan, berbagi cerita tentang proses persiapan dan makna di balik tradisi tersebut. Ia mengungkapkan, membuat lemang bukan hanya sekadar memasak makanan, tetapi juga merupakan momen yang mengumpulkan keluarga dan tetangga.

“Ini adalah waktu untuk berbagi cerita, tawa, dan doa bersama,” ungkap Siti Rahma dengan senyum kepada Nukilan, Sabtu, (9/3/2024).

Sementara itu, Ahmad Ibrahim, seorang tokoh masyarakat yang aktif dalam menjaga kelestarian budaya Kluet, Aceh Selatan, menjelaskan bahwa tradisi membuat lemang tidak hanya merupakan bagian dari persiapan menyambut Ramadan, tetapi juga memiliki nilai-nilai sosial dan keagamaan yang dalam.

“Lemang bukan hanya makanan, tetapi juga simbol kesatuan dan kebersamaan umat dalam menyambut Ramadan,” ujar Ahmad Ibrahim.

Di samping itu, Ahmad Ibrahim mengatakan proses pembuatan lemang yang memerlukan kerjasama antaranggota keluarga dan tetangga juga mengajarkan nilai-nilai gotong royong dan solidaritas.

“Pembuatannya perlu kerjasama, dan di sini (Kluet) baisanya hari berlemang itu tiga hari sebelum puasa,” tutur Ahmad Ibrahim.

Menyambut Ramadan dengan tradisi membuat lemang di Aceh Selatan tidak hanya menghidupkan rasa syukur akan nikmat bulan suci, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan keagamaan di tengah masyarakat.

Dalam kesederhanaannya, lemang menjadi lambang persatuan dan kebersamaan yang menghangatkan jiwa di tengah penuhnya bulan penuh berkah.

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img