Sunday, April 28, 2024

Tanggapan Warga Banda Aceh Terkait Rencana Pemerintah Batasi Pembelian BBM Subsidi

NUKILAN.id | Banda Aceh – Pemerintah bakal membatasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan solar. Pembatasan ini tertuang dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak yang segera selesai.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan jika revisi Perpres 191 rampung, hanya jenis kendaraan tertentu yang boleh menggunakan BBM bersubsidi. Ia mengaku kedepannya hanya kendaraan tertentu yang boleh memakai solar dan pertalite, seperti kendaraan yang mengangkut bahan pangan, bahan pokok, angkutan umum.

Rencana Pemerintah untuk membatasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan solar mendapat beragam tanggapan dari warga Banda Aceh. Nukilan berkesempatan mewawancarai empat pemilik kendaraan pribadi di Kota Banda Aceh untuk memberikan pandangan mereka terhadap kebijakan tersebut.

Dalam wawancara terpisah, pemilik kendaraan pribadi di Banda Aceh mengungkapkan perasaan mereka terkait rencana tersebut.

Ramona, salah seorang pemilik mobil pribadi, mengekspresikan kekhawatirannya tentang kemungkinan peningkatan biaya operasional.

“Saya khawatir dengan adanya pembatasan ini, biaya bbm bagi kami yang menggunakan mobil pribadi akan naik drastis. Ini bisa memberikan dampak negatif pada keuangan keluarga kami,” ungkap Ramona kepada Nukilan, Rabu, (13/3/2024).

Sementara itu, Rafli, pemilik sepeda motor pribadi, mengaku memahami tujuan dari kebijakan tersebut. Ia mengerti bahwa langkah ini diambil untuk mengurangi konsumsi BBM subsidi yang seharusnya dialokasikan untuk kepentingan masyarakat umum.

“saya berharap Pemerintah juga mempertimbangkan dampaknya bagi pemilik kendaraan pribadi seperti saya,” tutur Rafli.

Senada dengan Rafli, Maya, seorang ibu rumah tangga yang menggunakan sepeda motor untuk keperluan sehari-hari, menyatakan keprihatinannya. Ia berujar bahwa dirinya mengandalkan sepeda motor pribadi untuk mengantar anak-anak ke sekolah dan beraktivitas sehari-hari.

“Jika pembelian BBM subsidi dibatasi, saya khawatir akan kesulitan mencukupi kebutuhan transportasi keluarga saya,” ujar Maya.

Namun, tidak semua warga menentang kebijakan tersebut. Dodi, seorang pemilik mobil pribadi, mendukung langkah Pemerintah. Ia merasa pembatasan pembelian BBM subsidi untuk kendaraan pribadi adalah langkah yang tepat.

“Ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam penggunaan energi dan memperhatikan kepentingan umum,” jelas Dodi.

Rencana Pemerintah untuk membatasi pembelian BBM subsidi jenis Pertalite dan solar hanya untuk angkutan umum dan angkutan bahan pokok terus menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Banda Aceh.

Meski terdapat perbedaan pendapat, diharapkan kebijakan ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh lapisan masyarakat.

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img