Friday, September 20, 2024
1

Prof. Rini Sebut Anak Speech Delay Screen Timenya Luar Biasa

Nukilan.id | Banda Aceh – Penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel, tablet, dan komputer semakin meningkat seiring dengan semakin berkembangnya era digitalisasi. Praktik ini juga kian populer di temukan di tengah pandemi, karena hampir semua aktivitas dialihkan ke sarana online atau daring dengan menggunakan perangkat tersebut. Istilah screen time juga ikut populer di tengah lumrahnya penggunaan berbagai perangkat teknologi. Istilah ini mengacu pada durasi seseorang dalam mengonsumsi konten dari berbagai perangkat.

Hampir serupa dengan Kemenkes, situs Cambridge Dictionary juga menyatakan bahwa screen time adalah jumlah waktu yang dihabiskan seseorang dalam melihat perangkat elektronik yang disertai layar seperti komputer atau televisi. Semakin lama durasi screen time seseorang dipercaya dapat menimbulkan efek negatif pada aspek kesehatan. Risiko ini bahkan bisa dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Dampak dari terlalu banyak screen time antara lain gangguan tidur, depresi, obesitas hingga sakit pada area leher dan punggung.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan merilis panduan terkait penggunaan perangkat untuk anak-anak. Panduan itu menyebutkan bahwa bayi di bawah 1 tahun tidak boleh terpapar layar elekteronik sama sekali. Hal tersebut juga diketuskan oleh Prof.Dr.dr. Rini Sekartini, Sp.A(k) seorang Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang dan saat ini berpraktik di RSIA Bunda Jakarta.

Prof. Rini mengatakan, sebenarnya, simulasi anak itu bisa dilakukan sejak kehamilan, terutama di trisemester terakhir, kalau semester awal tidak mungkin. Perlu diketahui juga, otak itu dibentuk sejak awal kehidupan, tetapi baru selnya. Kemudian, serabut sarafnya itu trisemester akhir kehidupan. Dari perkembangan anak itu dapat dilihat dari faktor genetik dan lingkungan. Kenapa anak lambat bicara? Yang paling dasar adalah panggilan papa dan mama dengan nada tinggi pertama kali didengar olehnya.

“Orang tua juga harus selalu menemani dan memantau perkembangan anaknya,”ucapnya dalam kanal youtube Nikita Willy Official yang dikutip Nukilan.id, Selasa (30/7/2024).

Namun, tidak dipungkiri juga, ada banyak tontonan anak-anak yang bisa diberikan pada anak kita, tetapi perlu diawasi, jangan sampai anaknya sibuk nonton, orang tuanya juga sama. Jadi, tidak ada interaksi dua arah. Ada anak 4 bulan nonton sambil makan akhirnya dia tidak akan fokus makan, tetapi fokus pada sumber suara yang ia dengar. Kalau dia mau mengucap itu ada stimulasi melalui telinga. Stimulasi pada anak adalah harus dua arah, harus ada orang yang memberikan stimulasi. Stimulasi akan tergantung dengan usia anak, yang penting 2 tahun pertama kehidupan. Karena jika dilihat perkembangan otak tersebut akan tercapai pada usia 2 tahun.

“Kalau dilihat di praktik saya sehari-hari anak yang terlambat bicara 100% screen time-nya luar biasa,” tutupnya. []

Reporter : Auliana Rizky

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img