Monday, May 20, 2024

Diusir dari Rapat Paripurna DPRA, Ini Tanggapan Muhammad MTA

Nukilan.id – Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Aceh, Muhammad MTA menyatakan tidak ada masalah dengan pengusiran dirinya dari ruang rapat paripurna DPRA Rabu (13/9/2023) kemarin. Dia menekankan yang penting sidang penyampaian RAPBA 2024 tetap berjalan demi pengesahan tepat waktu.

“Memang secara etik sangat tidak bagus melakukan pengusiran orang dari sidang paripurna, karena jelas paripurna dibuka dan terbuka untuk umum. Kita sambut positif saja, biar dewan lebih bahagia dengan sikap tersebut,” ujar Muhammad MTA kepada Nukilan, Kamis (14/9/2023).

MTA menambahkan mungkin dengan dinamika ini DPRA akan lebih fokus dan serius dalam menjalankan tugas dan fungsi-fungsi kelembagaan dan karena itu harus diapresiasi. Bisa jadi dengan tindakan pengusiran tersebut, DPRA ingin menyampaikan tidak akan kekanak-kanakan lagi dan akan lebih dewasa.

“Dengan penyampaian RAPBA 2024 ini kita harapkan semua pihak, baik secara personal maupun kelembagaan untuk terus mendorong kami eksekutif dan legislatif untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat, salah satunya mewujudkan pengesahan anggaran tepat waktu,” kata MTA.

Sebelumnya, Jubir Pemerintah Aceh, Muhammad MTA diusir paksa dari ruang Rapat Paripurna DPRA, Rabu (13/9/2023). Muhammad MTA diusir oleh salah seorang anggota DPRA dari Partai Aceh, Khalili.

Pengusiran itu dilatarbelakangi oleh pernyataan MTA sebelumnya yang menyebut anggota DPRA jangan kekanak-kanakan saat menanggapi polemik Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2024. [Sammy]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img