Tuesday, April 30, 2024

Darwati Hadiri Bedah Buku Syamsiah Ismail

Nukilan.id – Isteri mantan gubernur Aceh Darwati A. Gani ikut menghadiri acara bedah buku yg ditulis Syamsiah Ismail, SPd yang dilaksanakan Forum Aceh Menulis (FAMe) di OEN KOPI warung edukasi Banda Aceh, Sabtu (27/3/2021).

Darwati menyambut baik dan positif kegiatan tersebut dan ikut menyumbang beberapa buku yang ditulis anak-anak muda Aceh.

Ia juga mengapresiasi FAMe dalam menghadirkan penulis nasional.

“Beliau asli Aceh dan kita bangga padanya,” kata Darwati dalam keterangan tertulis yang diterima Nukilan.id.

Banyak hal yang disampaikan, tambahnya – mudah-mudahan peserta yang hadir dapat menyerap ilmu dan mengembangkan wawasannya dalam menulis.

Darwati berharap kedepan buku buku yang ditulis dapat menjadi rujukan bagi sekolah sekolah yang ada di Aceh.

“Selain dapat mendidik buku tersebut juga mengangkat kearifan lokal Aceh,” terangnya.

Selama ini, kata Darwati – anak-anak kerapkali membaca buku dari luar yang tidak sesuai dengan budaya kita.

“Membuat anak anak lupa belajar sehingga tidak mengetahui tentang sejarah Aceh,” lirihnya.

Menurutnya, buku ini sangat bermanfaat karena ditulis oleh orang yang berkompeten. Namun jumlahnya masih sedikit dan terbatas. Jadi berencana akan memperbanyak buku-buku tersebut untuk anak yang memerlukan dan ke sekolah-sekolah yang memang sangat membutuhkan.

Sementara itu, saat diskusi, Dr Basri A. Bakar menyampaikan ucapan terima kasih kepada FAMe yang telah menginisiasi acara di Oen Kopi Cafe Edukasi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh.

Dikatakannya Cafe Edukasi ini terbuka untuk umum, bahkan beberapa waktu lalu FAMe juga memboyong mahasiswa Universitas Teuku Umar Aceh Barat untuk diskusi dan sharing informasi dalam hal komunikasi publik.

Ia mengakui, walaupun sebagai peneliti di BPTP Aceh, dirinya menyadari belum banyak yang ditulis, apalagi dalam menulis buku.

“Bagi saya Ini merupakan kegiatan penting yang dapat menggugah dan memberi motivasi bagi Milenial,” sambungnya.

Ia juga berharap, kedepan kegiatan seperti ini perlu dibarengi bimbingan teknis cara menulis yang melibatkan kampus maupun akademisi. “Dengan memanfaatkan Cafe bernuansa Edukasi, akan memberi suasana rileks dan santai tidak jenuh dan monoton, sehingga peserta mudah mengadopsinya”, ujarnya promosi.

Acara tersebut dilaksanakan oleh Forum Aceh Menulis (FAMe), dihadiri Yarmen Dinamika, Thabrani Yunis dari Majalah Potret, pakar dan aktivis menulis serta puluhan milenial dari beberapa universitas.[]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img