Monday, May 20, 2024

Dampak Positif PAUD dan TK Al Fattah Karim dalam Penerapan Konsep Market Day

NUKILAN.ID | Banda Aceh – Learning by doing atau belajar dengan cara melakukan merupakan pendekatan yang sangat efektif untuk anak usia dini. Hal ini disebabkan anak-anak pada usia lebih memahami konsep-konsep abstrak melalui pengalaman langsung. Dengan mengadopsi konsep market day yang meneladani perniagaan Rasulullah, anak-anak dapat belajar tentang nilai-nilai ekonomi (bisnis), kejujuran, dan keadilan, juga sambil mengasah keterampilan sosial dan keterampilan matematika dalam konteks yang nyata.

Dalam konteks ini, anak-anak akan terlibat dalam berbagai aktivitas seperti merencanakan produk yang akan dijual, menetapkan harga, berinteraksi dengan pelanggan, dan mengelola uang hasil penjualan. Melalui pengalaman ini, mereka akan belajar tentang nilai-nilai moral dan etika dalam berbisnis serta mengembangkan pemahaman mereka tentang konsep ekonomi dan matematika dasar. Dalam teori belajar piaget, proses asimilasi akan terjadi ketika anak-anak memasukkan informasi baru yang mereka peroleh dari pengalaman market day ke dalam kerangka kognitif mereka yang sudah ada.

CEO Save Education Aceh (SEA) sekaligus guru SMPN 1 Banda Aceh, Aishah memberikan tanggapan terhadap PAUD dan TK Al Fattah Karim yang menerapkan konsep market day tersebut. Ia mengatakan, dalam konsep ini mereka mungkin akan mengaitkan konsep-konsep bisnis (dalam hal transaksi, interaksi) dan nilai-nilai moral yang mereka pelajari dengan pengalaman sehari-hari mereka. Sementara itu, proses akomodasi akan terjadi ketika mereka harus menyesuaikan kerangka kognitif mereka untuk memahami konsep-konsep baru yang mereka pelajari melalui pengalaman market day.

Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar oleh piaget, di mana pengalaman langsung dan interaksi dengan lingkungan menjadi kunci utama dalam pengembangan kognitif anak. Pengalaman langsung melalui belajar dengan cara melakukan bagi anak-anak sangat penting karena anak -anak dapat merasakan, melihat, mendengar, dan meraba sendiri yang membantu mereka memahami konsep secara lebih baik daripada hanya membaca atau mendengarkan penjelasan. Integrasi pengetahuan dalam kegiatan “Market Day” dengan konsep meneladani perniagaan Rasulullah, anak-anak menggunakan pengetahuan dan pengalaman mereka tentang bagaimana pasar seharusnya berfungsi untuk memahami bagaimana mereka harus berperilaku dalam kegiatan tersebut.

Aishah juga menyampaikan, mereka mengasimilasi konsep-konsep pasar, transaksi jual beli, dan interaksi sosial ke dalam kerangka pengetahuan mereka. Kemudian akan membantu proses pembentukan konsep. Melalui kegiatan ini, anak-anak dapat mengembangkan konsep-konsep tentang kegiatan ekonomi, interaksi sosial, dan prinsip-prinsip moral yang mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka menggunakan pengalaman langsung mereka untuk memperluas pemahaman mereka tentang bagaimana dunia bekerja.

Penggunaan “Konsep Perniagaan Rasulullah dalam Aktivitas Market Day untuk Anak Usia Dini” bisa membawa berbagai pelajaran yang relevan dengan prinsip-prinsip dan konsep yang diajarkan oleh Rasulullah. Ada beberapa hal penting yang dapat diangkat dari prinsip dan konsep Rasulullah yang dapat diterapkan dalam aktivitas tersebut antara lain, pertama keadilan Rasulullah dikenal sebagai sosok yang adil dalam berbisnis dan berinteraksi dengan orang lain. Dalam aktivitas ini, anak-anak dapat belajar tentang pentingnya memperlakukan orang lain dengan adil, baik dalam hal menentukan harga barang, pembagian keuntungan, maupun dalam berinteraksi dengan pembeli. Kedua, kejujuran yakni Rasulullah menekankan pentingnya kejujuran dalam segala hal. Melalui aktivitas market day, anak-anak dapat belajar bahwa kejujuran sangat penting dalam berniaga, mulai dari menyebutkan harga dengan jujur, memberikan informasi yang benar tentang produk yang dijual sehingga dapat menjaga kepercayaan dari si pembeli.

Ketiga, empati dan kepedulian, Rasulullah mengajarkan nilai-nilai empati dan kepedulian terhadap sesama. Anak-anak dapat belajar untuk memahami kebutuhan dan keinginan si pembeli, serta mengembangkan sikap empati terhadap orang lain. Keempat, berbagi dan memberi, Rasulullah mendorong ummatnya untuk berbagi rezeki dengan orang lain. Di market day, anak-anak diajarkan untuk berpikir tentang bagaimana mereka dapat menggunakan keuntungan yang diperoleh dari bisnis mereka untuk membantu orang lain yang membutuhkan.

“Sifat-sifat rasulullah SAW menjadi paradigma yang menjadi pegangan pendidikan karena dalam ajarannya serta praktik yang dilakukan rasulullah mencerminkan sifat Kejujuran, yaitu Rasulullah SAW dikenal sebagai Rasul yang sangat jujur dalam segala aspek kehidupannya,” ucapnya saat diwawancarai Nukilan.id, Senin (4/3/2024).

Lanjutnya, kejujuran merupakan nilai yang sangat penting. Anak-anak dapat belajar untuk meneladani sifat kejujuran Rasulullah dengan berusaha untuk selalu jujur dalam bertransaksi, baik sebagai penjual maupun pembeli. Kepercayaan, Rasulullah SAW juga dikenal sebagai sosok yang dapat dipercaya dalam segala hal. Dalam perniagaan, kepercayaan antara penjual dan pembeli sangat penting. Anak-anak dapat belajar untuk meneladani sifat kepercayaan Rasulullah dengan membangun hubungan saling percaya dalam kegiatan ini. Keadilan, Rasulullah SAW senantiasa mendorong keadilan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam berdagang. Anak-anak dapat belajar untuk meneladani sifat keadilan Rasulullah dengan memperlakukan semua orang dengan adil dan setara dalam kegiatan perniagaan mereka.  Dan yang paling penting pada tahap ini adalah kasih sayang, Rasulullah SAW juga dikenal sebagai sosok yang penuh kasih sayang dan perhatian terhadap sesama serta masih banyak pula nilai-nilai yang dapat diambil dalam konsep ini.

Aishah sangat mengapresiasi tugas mulia guru-guru di PAUD dan TK Al Fattah Karim terkhusus Kepala sekolah yaitu Dewi heryati, S.Pd dan seluruh guru guru yang telah menginisiasi program ini. Ia berharap, guru ini terus melakukan yang terbaik untuk anak didiknya, melalui sekolah sebagai tempat berlangsungnya aktivitas pembentukan karakter anak sudah sepatutnya diawali dengan keteladanan dari Rasulullah SAW sebagaimana adalah sosok yang menjadi contoh teladan untuk ditiru.

“Kita pelajari pesannya karena sekolah bukan hanya sebagai tempat anak belajar, namun sekolah juga sebagai tempat belajar semua baik anak, guru, orangtua, dan masyarakat,” ucapnya.

Maka, market day dengan konsep meneladani perniagaan Rasulullah adalah konsep yang sangat bagus yang diangkat oleh TK PAUD ini menjadi acara atau aktivitas mengasah keterampilan praktis dan pemahaman konseptual mereka, sambil juga menginternalisasi nilai-nilai moral dan etika yang penting.

“Anak-anak akan belajar tentang kebahagiaan berbagi dengan orang lain, meskipun mereka mungkin belum memahami konsep filantropi, mereka akan merasakan kebahagiaan ketika mereka memberikan sesuatu kepada orang lain,” pungkasnya. [Auliana Rizky]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img