Saturday, May 4, 2024

China Negara Dengan Bank Sentral Paling Ramah Lingkungan di Dunia

Nukilan.id – Berkat sejumlah ketat terkait proyek-proyek penanggulangan polusi, Bank Sentral China berhasil menjadi bank sentral paling ramah lingkungan di dunia oleh kelompok advokasi Positive Money.

China dan Brasil dinobatkan sebagai negara dengan bank sentral paling ramah lingkungan di dunia. Dua negara ini berhasil mengalahkan negara-negara kaya berkat langkah-langkah konkret seperti menurunkan suku bunga pinjaman untuk proyek-proyek penanggulangan polusi.

Kelompok advokasi nirlaba Positive Money yang berbasis di Inggris merilis penelitian mereka ini pada hari Rabu (31/3/2021). Mereka memeringkat bank sentral dan pengawas keuangan negara-negara G20 berdasarkan seberapa banyak yang mereka lakukan untuk memerangi perubahan iklim.

Baca juga: Pertamina Dorong Penggunaan BBM Ramah Lingkungan

Berdasarkan pengamatannya, hanya ada tiga negara yang berhasil lolos dari sejumlah penilaian, yakni China, Brasil, dan Prancis.

Penilaian dari Positive Money ini mungkin sedikit mengejutkan banyak pihak, mengingat China adalah salah satu negara penghasil polusi terbesar di dunia dan Brasil terus dihujani kritik karena menghancurkan sebagian hutan hujan Amazon.

Terlepas dari itu, para peneliti di Positive Money menilai bahwa China dan Brasil justru berhasil mengeluarkan kebijakan lingkungan lebih cepat karena sadar mereka menghadapi ancaman lingkungan yang lebih besar.

Baca juga: Pemerintah Tekankan Pentingnya Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Sebagai contoh, inisiatif ramah lingkungan Bank Rakyat China dimulai dari tahun 1995 dan semua bank sekarang diminta untuk menawarkan pinjaman yang lebih murah untuk proyek-proyek ramah lingkungan.

“Hal ini membuat dampak dan risiko lingkungan lebih segera terlihat dan relevan bagi para bankir sentral dan pengawas mereka, dan dapat menghasilkan dorongan yang lebih besar untuk menghijaukan proses pembuatan kebijakan mereka,” ungkap Positive Money, seperti dikutip Reuters.

Sejalan dengan itu, bank sentral Brasil juga membatasi pembiayaan untuk upaya perluasan lahan yang memangkas wilayah hutan Amazon.

Prancis yang ada di posisi ketiga juga terlihat sangat unggul dari rekan-rekannya di Uni Eropa. Positive Money memberikan poin ekstra kepada Prancis berkat uji tekanan iklimnya sendiri terhadap bank-bank besar dan perusahaan asuransi.

Saat ini Bank Sentral Eropa telah mulai menuntut agar bank-bank mempertimbangkan perubahan iklim saat memberikan pinjaman dan sedang mempertimbangkan untuk mengadopsi penilaian ramah lingkungan dalam pembelian obligasi.

Hingga saat ini peran bank sentral dalam memerangi perubahan iklim adalah sesuatu yang masih diperdebatkan secara global dan belum ada kesepakatan pasti soal hal ini.

Melansir Reuters, sebuah laporan oleh 89 institusi yang diterbitkan minggu lalu menemukan bahwa semua opsi kebijakan yang terkait dengan lingkungan memiliki kelemahan.

Beberapa kebijakan yang umum diterapkan seperti membengkokkan pendanaan bank sentral untuk menguntungkan emiten hijau atau menghukum para pencemar.

Namun Positive Money menganjurkan semua pihak untuk membuang keraguan seperti itu karena kondisi lingkungan saat ini sudah semakin parah. Secara khusus, mereka meminta semua bank untuk menghentikan pendanaan bagi para pencemar. [kontan.co.id]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img