Thursday, May 2, 2024

BPS Sebut Harga Beras, Tempe dan Tahu Merangkak Naik

Nukilan.id – Ekonomi Indonesia mengalami deflasi pada Oktober 2022 sekaligus angka inflasi menurun secara tahunan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga komoditas beras, tempe, dan tahu terus merangkak naik mulai Juli hingga Oktober 2022.

Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Pusat Setianto mengatakan harga beras terus naik, dari Juli 2022 sebesar Rp 11.525/kg, menjadi Rp 11.555/kg bulan berikutnya, Rp 11.720 pada September dan Oktober 2022 menjadi Rp 11.850 per kg.

“Ini memang terus mengalami peningkatan terkait dengan harga beras,” kata Setianto saat konferensi pers dari kantornya, Jakarta, Selasa, 1 November 2022.

Secara tahunan, beras menjadi satu-satunya komponen bahan makanan terbeser yang tingkat inflasinya naik pada Oktober 2022, yaitu dari 2,56 persen pada September 2022 menajdi 3,83 persen pada Oktober 2022 secara tahunan. Andilnya terhadap inflasi sebesar 0,12 persen pada bulan itu.

Sementara itu, inflasi untuk cabai merah malah turun dari 148,66 persen menjadi 57,60 persen, telur ayam ras turun dari 31,28 persen menjadi 26,41persen, cabai rawit dari 75,36 persen menjadi 48,5 persen, bawang merah dari 20,31 persen ke 20,24 persen, dan daging ayam ras dari 5,61 persen menjadi 1,84 persen.

Selain harga beras yang terus merangkak naik, Setianto mengatakan, harga tempe dan tahu juga naik. Kata dia Oktober 2022 ini untuk tempe sebesar Rp 12.667/kg dari Agustus sebesar Rp 12.341/kg, sedangkan tahu menjadi Rp 11.438/kg dari sebelumnya Rp 11.328/kg pada periode yang sama.

Setianto mengatakan, meningkatnya harga tahu dan tempe ini lebih disebabkan terus naiknya harga kedelai di tingkat global. Harga kedelai terus mengalami peningkatan dari Januari 2022 sebesar US$ 606 per ton menjadi sebesar US$ 664 per ton pada September 2022.

“Jadi harga kedelai yang terus meningkat dari US$ 606 per ton Januari 2022 ini menjadi US$ 664 per ton di September 2022 ini yang menyebabkan dampak pada peningkatan harga tahu dan tempe,” kata Setianto.

Sebagai informasi, pada Oktober 2022, terjadi deflasi sebesar 0,11 persen secara bulanan. Sementara itu, inflasi tahun kalender dari Januari hingga Oktober 2022 sebesar 4,73 persen dan secara tahunan telah mencapai 5,71 persen.

Besaran deflasi pada bulan ini masih lebih baik dibandingkan dengan inflasi pada September 2022 yang sebesar 1,17 persen secara bulanan dan secara tahunannya juga lebih rendah dari yang tercatat pada bulan sebelumnya sebesar 5,95 persen. [Tempo]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img