Saturday, May 18, 2024

BMA Bantu 200 Jamban Sehat untuk Keluarga Miskin Sepanjang 2021

Nukilan.id – Baitul Mal Aceh (BMA) pada tahun 2021 telah menyalurkan bantuan dana untuk pembangunan jamban sehat kepada 200 keluarga miskin di Aceh. Setiap keluarga mendapatkan bantuan untuk perbaikan sanitasi dan air bersih itu sebesar Rp7,5 juta dengan total bantuan mencapai Rp1,5 miliar.

Adapun penyalurannya ditransfer langsung ke rekening masing-masing mustahik. Selanjutnya mustahik sendiri yang membangun jamban tersebut.

Ketua Badan BMA, Prof Dr Nazaruddin A Wahid MA, Senin (20/12/2021) mengatakan para penerima bantuan (mustahik) tersebut tersebar di beberapa kabupaten/kota di Aceh, di antaranya Kabupaten Aceh Jaya sebanyak 48 mustahik, Aceh Tamiang 45 mustahik, Gayo Lues 55 mustahik dan Simeulue 52 mustahik.

Sedangkan pada tahun 2020 BMA juga telah membangun jamban sehat tersebut untuk keluarga miskin di Sabang sebanyak 35 unit dan Pidie 47 unit.

“Salah satu faktor Aceh termasuk provinsi miskin adalah karena masih banyak masyarakat yang belum memiliki jamban sehat. Terkait hal tersebut, alhamdulillah pada tahun 2021 ini BMA telah menyalurkan bantuan jamban sehat kepada 200 keluarga miskin sedangkan sebelumnya di tahun 2020 telah diterima oleh 82 keluarga miskin,” kata Prof Nazar.

Prof Nazar mengatakan bantuan untuk perbaikan sanitasi dan air bersih itu khusus diperuntukkan untuk pembangunan jamban yang layak dan sehat. Pasalnya, salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan adalah kebersihan jamban.

Terlebih lagi masih ada sebagian masyarakat yang membuang kotorannya tidak pada tempatnya. Tentunya itu akan berdampak serius pada pencemaran air, tanah, dan udara sehingga dapat mencemari atau menurunkan kualitas air minum rumah tangga.

“Jika jamban kita sehat maka akan berdampak baik pula bagi kita maupun lingkungan di sekitar kita. Beberapa manfaat jamban sehat diantaranya mencegah penularan penyakit, mencegah pencemaran air dan lingkungan serta terlindungi dari berkembangnya serangga,” Kata Prof Nazaruddin.

Sementara itu Kepala Sekretariat BMA, Rahmad Raden menambahkan para mustahik tersebut sebelumnya telah diverifikasi oleh tim BMA dengan mendatangi langsung rumah mustahik calon penerima bantuan.

Kegiatan verifikasi itu dilakukan untuk memastikan bahwa penerima bantuan adalah benar-benar berasal dari keluarga kurang mampu dan juga tidak memiliki jamban dirumahnya. Adapun proses verifikasi juga berkoordinasi dengan BMK dan Dinas Kesehatan setempat.

“Verifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa calon penerima bantuan adalah orang yang sesuai dengan peruntukan senif zakat dan kriteria yang telah ditetapkan oleh BMA. Sasaran utamanya adalah masyarakat miskin yang belum mendapatkan akses air bersih atau belum memiliki jamban yang layak,” kata Rahmad Raden.

Rahmad Raden menjelaskan tujuan program tersebut di antaranya membantu masyarakat miskin di Aceh agar keluar dari kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) dan juga membantu masyarakat miskin untuk mendapatkan akses air bersih yang layak dan dapat di konsumsi.

“Selain itu untuk mengurangi praktik buang air besar sembarangan pada keluarga miskin. Juga akan berkurangnya stunting pada anak-anak Aceh dari keluarga miskin melalui perbaikan fasilitas sanitasi dan air bersih,” pungkas Rahmad Raden. [BMA]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img