Wednesday, April 24, 2024

Ditjen PSLB3 Minta Penambang Emas Berhenti Cemari Lingkungan dengan Mercuri

Nukilan.id – Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati menegaskan pelaku pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) harus berhenti mencemari lingkungan dengan limbah merkuri, karena aksi tersebut dapat membahayakan banyak pihak.

Hal itu disam-paikan Rosa Vivien Ratnawati dalam talkshow berjudul “Menuju PESK Bebas Merkuri,” yang digelar KLHK dan UNDP di Jakarta, Rabu (8/2/ 2022).

Menurut Rosa Vivien Ratnawati, Penambang emas yang tidak bertanggungjawab kerap membuang limbah merkuri begitu saja di lokasi, termasuk ke sungai tempat di mana pada umumnya PESK berada.

“Sebagian besar PESK berlangsung secara ilegal. Sehingga menimbulkan dampak negatif, yaitu menyebabkan penurunan kualitas lingkungan akibat pembukaan lahan untuk penambangan, dan pembuangan tailing sebagai sisa dari pengolahan emas yang menggunakan bahan kimia tertentu,” kata Rosa Vivien Ratnawati.

Dijelaskan, kegiatan PESK umumnya beroperasi secara informal dan mengeksploitasi cadangan-cadangan emas marginal, yang terletak di daerah terpencil dengan akses yang sulit dijangkau seperti hutan lindung dan di kawasan konservasi.

“Bahkan di beberapa tempat, kegiatan pengolahan emas PESK dilakukan di tengah-tengah pemukiman penduduk,” ujarnya.

PESK merupakan sumber mata pencaharian menarik di pedesaan, karena berpotensi memberikan pendapatan tambahan. Kegiatan di PESK tidak memerlukan pelatihan yang rumit, sehingga sangat mudah masyarakat berpindah dari sektor agrikultur ke sektor penambangan emas, atau menjadi mata pencaharian gabungan.

Tidak ada solusi yang sederhana untuk menghapuskan penggunaan merkuri pada kegiatan PESK secara menyeluruh dan cepat. Tetapi melalui pendekatan regulasi, formalisasi, sosial, lingkungan, penegakan hukum dan penyediaan alternatif teknologi, diharapkan dapat mendukung upaya penghapusan penggunaan merkuri.[PSLB3 MENLHK]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img