Friday, March 29, 2024

Dari Titik 0 Kilometer Indonesia, Tour de Sabang Jadi Destinasi Sport Tourism

Nukilan.id – Dari titik Nol Kilometer Indonesia pelepasan atlet balap sepeda (road bike) menuju garis finish Sabang Fair pada event Tour de Sabang 2021 diharap dapat menjadikan Sabang sebagai lokasi tujuan wisata olahraga atau Sport Tourism dengan destinasi Pulau Weh Sabang, Aceh.

“Melalui event Tour de Sabang ini diharap dapat menjadikan Sabang sebagai lokasi tujuan wisata olahraga Sports Tourism. Pemerintah Aceh akan terus mendukung kemajuan dunia olahraga di Aceh, termasuk balap sepeda,” kata Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, di Nol Kilometer, Sabang, Aceh, Minggu, 28 November 2021.

Nova mengatakan, pihaknya akan mendukung penuh kemajuan dunia olahraga di Aceh dengan memperbanyak event olahraga.
Ia juga berharap kegiatan itu dapat menjadikan Sabang sebagai salah satu destinasi sports tourism.

“Kalau ini nanti punya gaung yang bagus, tentu saya bersama Bu Darwati akan berusaha membuat event sebanyak-banyaknya. Bagi para pembalap yang mengikuti event ini agar berhati-hati mengingat jalur tempuh yang dipenuhi tanjakan, turunan serta tikungan yang tajam,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Aceh, Darwati A. Gani, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya event Tour de Sabang tersebut.

“Saya berharap semoga event Tour de Sabang ini dapat menjadi event tahunan di Aceh, dengan gaung yang lebih besar lagi dan diikuti peserta dari berbagai provinsi bahkan peserta dari luar negeri,” kata Darwati.

Event Tour de Sabang merupakan program yang digagas sebagai upaya pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga, khususnya balap sepeda yang merupakan bagian dari kerja Pengprov Ikatan ISSI Aceh. Selain itu event tersebut juga sebagai persiapan Aceh sebagai tuan rumah PON XXI Tahun 2024.

“Event ini juga rencananya akan ditingkatkan menjadi kejuaraan tingkat internasional, sebab Tour de Sabang ini sudah masuk dalam kalender Union Cycliste Internationale (UCI) Gran Fondo,” ujarnya.

Ada dua kategori yang dipertandingkan dalam Tour de Sabang yakni, sepeda gunung Mountain Bike (MTB) dan sepeda balap (Road Bike). Untuk kategori sepeda gunung MTB telah dilaksanakan pada 26 November 2021 dengan rute start- finish Sabang Fair.

Sedangkan road bike di serkel pertama pada 27 November 2021 dengan rute start-finish Sabang Fair dan di serkel kedua berlangsung pada 28 November 2021 dengan rute start dari nol kilometer dan finish di Sabang Fair.

Pada pelepasan road bike serkel kedua, Gubernur Aceh Nova Iriansyah membuka kegiatan “Tour de Sabang 2021” di titik Nol Kilometer Indonesia. Pembukaan ditandai dengan pelepasan para atlet balap sepeda di garis start titik Nol Kilometer Indonesia menuju garis finish di area Sabang Fair.

Dalam event itu Nova didampingi Ketua Pengurus Provinsi Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Aceh, Darwati A. Gani, Dirut Bank Aceh Syariah Haizir Sulaiman, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh Dedy Yuswadi, unsur Forkopimda Kota Sabang, serta sejumlah pejabat lainnya.

Usai pelepasan para atlet, Gubernur bersama Ketua ISSI Aceh serta pejabat lainnya segera bertolak ke lokasi finish di area Sabang Fair. Di sana mereka bersama dewan juri menunggu para pembalap untuk proses penilaian akhir dan penentuan pemenang.

Kepada para pembalap yang kemudian berhasil tampil sebagai juara dilakukan penyerahan penghargaan di lokasi tersebut. Penentuannya pemenang masing- masing dibedakan berdasarkan kategori yang ada.

Salah seorang peserta pemenang road bike, Mira Aprilia Windana, 17 tahun, mengungkapkan kebahagiaanya karena memenangkan perlombaan balap sepeda pada event Tour de Sabang 2021 tersebut.

“Alhamdulillah saya senang sekali dan sempat kaget juga karena bisa menang di event ini. Kejuaraan ini akan saya pertahankan sampai Tour de Sabang tahun depan jika event ini diselenggarakan lagi. Tapi saya sangat berharap event ini akan ada lagi di tahun depan,” kata Mira.

Mira mengatakan, pada saat mengikuti perlombaan tersebut dirinya mengaku mendapat saingan yang lumayan menantang, walaupun peserta lain yang umurnya lebih tua darinya namun tidak bisa dianggap enteng. meski demikian, dirinya tetap bersaing secara sehat dan tetap menjaga sportivitas.

“Persaingannya tadi walaupun lawan saya ibu-ibu tapi tenaga juga seperti anak muda, jadi mereka gak mau kalah juga gitu, ya lumayanlah saingannya. Dan kalau di Sabang ini trek nya sangat menantang karena banyak tanjakan, jadi waktu melihat tanjakan itu agak kaget tapi ekstrem dan lumayan untuk latihan juga untuk menghadapi event-event kedepan nantinya,” ujar Mira.

Sejak Kecil, Mira yang memiliki impian menjadi atlet internasional itu, berharap kedepan dirinya dapat bersaing dengan pesepeda dari Nasional bahkan Internasional. Pada prapora dulu Mira meraih lima medali emas mewakili Kota Sabang. Dan dalam waktu dekat Mira akan mengikuti Pekan Olahraga Aceh (PORA), ia juga akan mewakili Kota Sabang.

“Target kedepan maunya ada lawan seputaran nasional dan indonesia jadi biar ada saingan biar tau kekuatan saingan itu gimana. Impian saya dari kecil saya ingin menjadi atlet Internasional, saya ingin mewakili Indonesia atau Aceh untuk mengharumkan nama Indonesia khusunya Aceh,” ungkapnya. []

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img