Friday, April 26, 2024

Aceh Berpeluang Miliki Bank Genetik

*Oleh: Habiburrahman, S.TP, M.Sc

Aceh merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati yang memiliki sumber daya genetik lokal yang sangat banyak jumlahnya dari berbagai komoditi baik tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan yang tersebar secara merata di 23 Kabupaten/Kota.

Informasi keberadaan sumberdaya genetik lokal Aceh dapat diperoleh melalui serangkaian kegiatan inventarisasi tanaman, baik melalui inventarisasi tanaman dan ternak yang berada di lahan petani maupun kebun koleksi.

Data inventariasi mencakup identitas petani, lokasi, jenis/spesies tanaman yang dibudidayakan, cakupan dan deskripsi serta pemanfaatan. Hasil inventarisasi keanekaragaman Sumber Daya Genetik (SDG) lokal dapat memberikan informasi tingkat keberagaman/diversitas dan potensi pemanfaatan serta sumber keberadaannya berupa peta sebaran secara spasial.

Secara umum populasi SDG lokal Aceh jumlahnya sudah ribuan varietas yang keberadaannya ada yang udah dilestarikan di luar negeri seperti Padi Lokal Seulawah yang telah diekploitasi dan eksplorasi oleh Negara Jepang dan berhasil dibudidayakan pada lahan yang bersalju.

Salah satu SDG yang potensial adalah tanaman pangan varietas lokal padi yang jumlahnya sudah mencapai 568 jenis varietas lokal, namun yang terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Pangan dan Perizinan Pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) sekitar 21 jenis.

Ironisnya selama ini varietas lokal tersebut tersimpan di Bank Benih BB Biogen sebanyak 268 jenis, sedangkan 230 berada di Fakultas Pertanian sisanya 70 jenis masih konvensional di lahan masyarakat.

Kedepan perlu ada edukasi kepada masyarakat dan Pemerintah Kabupaten/Kota agar sumber daya genetik yang tersedia di wilayah Aceh terjaga dengan baik dan bisa dilestarikan melalui tanda daftar kepemilikan dan bisa dilepas dari varieatas lokal Aceh menjadi Varietas Unggul Nasional (VUN) sehingga penyebaran varietas lokal Aceh akan sampai ke seluruh Indonesia.

Sampai saat ini varietas lokal Aceh baik komodoti Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan yang baru ada tanda daftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Pangan dan Perizinan Pertanian Kementan RI berjumlah 63 varietas.

Dari jumlah ini menunjukan kita masih sangat terbatat dalam pengajuan daftar kepemilikan varietas dan bisa saja ke depan varietas lokal Aceh bila kita tidak fokus akan didaftar kepemilikan oleh daerah lain atau bahkan oleh negara lain seperti yang dialami oleh Padi Seulawah yang sudah di daftar oleh Negara Jepang.

Sesuai dengan Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman, disebutkan varietas tanaman adalah sekelompok tanaman dari suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun bunga, biji dan eksperesi karakteristik genotype atau kombinasi genotype yang dapat membedakan dari jenis atau spesies yang sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat yang menentukan dan apabila diperbanyak tidak mengalami perubahan.

Sesuai dengan pengertian diatas, maka dapat diketahui bahwa varietas tanaman yang dihasilkan harus berbeda dengan varietas tanaman yang lain yang ditandai dengan perbedaan bentuk fisik sampai perbedaan karakteristik tanaman.

Atas keadaan tersebut, maka kami menyarankan sudah saatnya Aceh mempunyai suatu lokasi yang representatif untuk membangun Bank Genetik dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan SDG lokal Aceh dengan tujuan agar varietas lokal tersebut menjadi warisan yang bermanfaat bagi masyarat terutama sebagai bahan edukasi dan menjaga ketahanan pangan lokal Aceh dalam berkiprah memberi kontribusi untuk masa depan Aceh dan Nasional.

Bank Genetik sendiri nantinya diharapkan akan memberi kontribusi dalam pelestarian, pengembangan, pemanfaatan dan rekayasa genetik berbagai varietas yang akan menjadi aset berharga bagi Aceh karena SDG lokal akan menjadi kekayaan hakiki yang tidak ternilai harganya untuk masa depan generasi Aceh, yang Insya Allah tetap bisa menikmati hasil warisan endatunya yang akan berprospek dari segi komersil, riset dan edukasi dengan perkembangan zaman.

Kita berharap Pemerintah membuka peluang diskusi lanjutan dalam menyikapi pembangunan Bank Genetik Aceh dengan perencanaan yang sistematis dengan melibatkan berbagai stakeholder agar hasilnya bisa termanfaatkan dari berbagai kalangan.

Secara umum peranan Bank Genetik untuk jangka pendek kurang manfaatnya tetapi untuk jangka menengah dan panjang akan memberi dampak bagi daerah terutama menyangkut riset dalam rangka pemurnian dan pemberian sentuhan teknologi agar varietas lokal bisa berdaya saing secara nasional dan internasional.

Dan juga kita harapkan akan memberi nilai ekonomis bagi pelaksana dilapangan serta yang paling penting dengan adanya Bank Genetik ini generasi depan Aceh akan mengenal secara detail dan ikut merasakan hasil kerja nyata dari generasi sebelumnya.

Sebagai informasi juga dari beberapa literatur di Negara Amerika Serikat beberapa tahun yang lalu sudah menyiapkan Bank Genetik yang didalamnya sudah dikembangkan varietas-varietas multinegara yang salah satunya varietas yang berasal dari daerah kathulistiwa.

Kedepan bukan hal yang tidak mungkin bila kita tidak ikut melakukan pelestarian sumber daya genetik lokal maka kita akan mengemis ke Negara Amerika untuk meminta sumber daya genetik lokal kita, sehingga kita sangat berharap ada jalan keluar agar bisa diselamatkan genetik tersebut dengan menyimpan di suatu tempat yang aman dari segala gangguan baik gangguan alam dan non alam.

Inilah adalah harapan ke depan agar ketahanan dan kedaulatan pangan Aceh akan menjadi pelopor masa depan Indonesia dalam usaha melestarikan dan perbaikan kualitas produk Aceh akan selalu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.(Adv)

Penulis adalah Kepala UPTD Balai Pengawasan dan sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (BPSBTPHP) Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img